Selasa, 14 Maret 2017

Nilai-Nilai Filosofi Pancasila


 
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila ini bersifat menyeluruh yang terdiri dari nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis. Nilai dasar merupakan nilai Pancasila yang bersifat umum dan abstrak. Tidak terikat oleh ruang dan waktu. Sifat dasar ini akan senantiasa fleksibel mengikuti perkembangan zaman dan kondisi masyarakat Indonesia secara umum. Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar pancasila itu sendiri.
Nilai praktis ini menunjukkan bahwa pelaksanaan semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara hendaknya mencerminkan ciri khas Pancasila yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari, nilai Pancasila ini bukan hanya menjadi dasar filosofi saja melainkan mempunyai nilai praktis yang harus diamalkan setiap lini kehidupan.

1.    Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dari segala sesuatu. Manusia Indonesia senantiasa menjalankan segala tuntunan agamanya sejalan dengan mengembangkan toleransi, baik antarumat beragama, sesama umat beragama, serta toleransi antarumat beragama dengan negaranya. Bangsa Indonesia bukan bangsa yang sekuler yang memisahkan agama dan negara, namun juga bukan negara agama berdasarkan kepada agama tertentu.
2.    Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua ini mencerminkan manusia berkedudukan sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Nilai dan rasa kemanusiaan akan menumbuhkan sikap tenggang rasa, menghormati hak asasi manusia, mengutamakan kebenaran dan keadilan, anti penjajahan, mencintai sesama manusia. Warga negara berhak menentukan jenis pekerjaan dengan imbalan yang layak menurut kemampuannya masing-masing.

3.    Sila Persatuan Indonesia
Sila ini ketiga ini mencerminkan pengakuan terhadap kesatuan tanah air, satu bangsa dan satu negara Indonesia, menjadi keseluruhan yang utuh. Nilai persatuan Indonesia ini ditunjukkan dengan sikap cinta tanah air, tidak membeda-bedakan warga negara Indonesia, cinta perdamaian dan persatuan,tidak bersifat chauvinisme.
4.    Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Nilai sila keempat ini menjunjung dan mengakui adanya rakyat yang meliputi keseluruhan jumlah semua orang warga negara. Nilai luhur yang terkandung berupa mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan, cinta demokrasi, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, tidak mementingkan diri sendiri, cinta kebersamaan, dan sebagainya.
5.    Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila terakhir pancasila ini mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu yang berkaitan dengan hak dalam hubungan hidup kemanusiaan. Nilai luhur yang terkandung didalamnya adalah mencintai keadilan sosial, suka bekerja keras, cinta kekeluargaan, menghormati kedaulatan bangsa lain, dan menganggap bangsa lain sederajat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

09

foxyform

Sample text




Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates